Sangihe - Untuk menjawab tantangan Bupati Kabupaten Sangihe Drs. Winsulangi Salindeho terhadap program kerja 100 hari, maka Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten sebagai suatu institusi yang menangani persoalan lingkungan hidup melakukan pembenahan dalam kinerja setiap struktur organisasi serta pemantapan terhadap programnya.

    Pada dasarnya secara spesifik program BLH bagaimana menerapkan tata cara mengatasi tentang tatanan kehidupan masyarakat dengan alam atau lingkungan sekitarnya yang terkait dengan persoalan kebersihan, keindahan dan dapat melestarikan alam sekitar sehingga dapat beradaptasi dengan kehidupan mahluk lainnya.
   
    Begitu juga BLH dapat memanfaatkan segala limbah atau sampah yang mengotori tempat kehidupan masyarakat, misalnya sampah rumah tangga untuk dijadikan suatu komoditi kerajinan yang dapat meningkatkan inkam penghasilan masyarakat itu sendiri.

    Program 100 hari BLH kedepan memprioritaskan diantaranya, persoalan sampah yang menjadi momok 100 Hari Badan Lingkungan Hidup Sangihemasyarakat, dan akan dijadikan peningkapan inkam per kapita dalam kehidupan. Kemudian melakukan kegiatan penanaman pohon sebagai penghijauan di lingkungan.

    Terkait dengan hal pengelolahan sampah yaitu UU 18 Tahun 2008 tentang pengelolahan sampah pada pasal 2 point 4 dimana dikatakan bahwa sampah terdiri dari sampah rumah tangga pada kawasan komersil
                                 Nasrudin Salilo
menjadi sampah yang spesifik sehingga mengandung limbah kimia industri yang berbahaya. Undang undang ini diimplementasikan PERMEN Nomor 13 2006 tentang pengelolahan keuangan daerah dimana subtansinya adalah kegiatan masing masing SKPD mengelola keuangan menurut kebutuhan.

    Kepala BLH Kabupaten Sangihe, Nasrudin Salilo, Bsc pada wartawan Metro Indonesia di ruang kerjanya mengatakan, program 100 hari sekarang ini yang diprioritas adalah penanggulangan sampah, penghijauan dengan penanaman pohon. “Setelah 2 program ini berjalan seperti yang diharapkan maka, kami akan lebih memperluas lagi program Badan Lingkungan Hidup sebagaimana yang pemerintah dan masyarakat harapkan,” ujar kepala BLH tersebut. (Janis)