Jalan Embuhanga Kab. Sangihe Dibiarkan Rusak Berat


    Sangihe — Embuhanga suatu daerah yang berpenduduk 328 jiwa, di mana setelah pemekaran di namakan Kampung Petta Selatan. Kampung ini memiliki daya menarik tersendiri dengan alam panorama yang indah sehingga bisa mendatangkan parawisata, hasil laut dan perkebunannya sangat menjanjikan.
Akan tetapi, sayang sungguh sangat disayangkan, jalan utama di Embuhanga tidak menjanjikannya. Karena jalan sepanjang 1.500 meter dengan lebar 4 meter serta sebuah jembatan sepanjang 20 meter sangat rusak berat. Akibatnya sangat mengganggu aktivitas masyarakat dan pendatang, infrastruktur yang satu ini diduga tidak pernah mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Sangihe sejak tahun 1993.

    Ini sangat ironis, betapa tidak, jangan harap pada kampenya Pemilu 2014 nanti, para elite politik tidak akan mendapat perhatian dari masyarakat Embuhanga lagi. Karena janji-janji yang mereka koarkan, tidak pernah terealisasi. Seperti tahun 2009 lalu saja, kalimatnya sungguh aduhai “Kampung ini akan saya bangun jika saya duduk di DPR.”

  Jalan Embuhanga yang sudah rusak berat. (Foto inzet) Asra Jacobus.

    Apalagi dalam waktu dekat ini akan ada Pemilihan Bupati (Pilkadabup) tahun 2011 nanti, ini juga yang akan ditunggu masyarakat pada saat kampenye Calon Bupati Kabupaten Sangihe nanti. Kalau masih saja obral janji, pilkada di Embuhanga tidak ada suaranya. Kecuali sebelum pilkada, para calon atau salah satu calon Bupati membangun infrastruktur itu. Pasti demokrasi disana akan ramai dan marak, tidak usah janji-janji dulu.

    Kepala Kampung Petta Selatan Asra Jacobus saat ditemui wartawan Metro Indonesia di tengah-tengah kesibukannya mengatakan, bahwa jalan dan jembatan di kampung Petta Selatan sejak dibangun tahun 1993 sampai sekarang ini tidak pernah lagi mendapat sentuhan dari pemerintah kabupaten apalagi pemerintah kecamatan, sehingga dapat menghambat atau mengganggu aktivitas masyarakat setiap hari.

    Para elite politik saat kampanye 2009 menjanjikan perbaikan jalan dan jembatan itu hanya sebuah omong kosong belaka tanpa ada buktinya, sekarang mulai memasuki tahun pemilihan Bupati kabupaten sangihe 2011 para politikus mulai menebar isu janji yang pada ujung ujungnya pembodohan terhadap masyarakat.

    “Sebagai seorang yang dipercayai untuk memimpin Kampung Petta Selatan sangat kecewa dengan pemberlakuan pemerintah kabupaten maupun kecamatan Tabukan Utara. Karena sarana transportasi jalan dan jembatan yang ada sejak tahun 1993 hingga sekarang dalam keadaan rusak parah, tidak pernah mendapat perhatian lagi. Sementara saya sudah berapa kali mengusulkan baik melalui surat dengan kapasistas sebagai kepala kampung maupun melalui rapat Musrembang di tingkat Kecamatan atau Kabupaten. Akan tetapi tidak pernah ditanggapi sampai saat ini, sehingga kami masyarakat kampung petta selatan merasa kecewa dan tersisih dengan perilaku pemerintah seperti ini,” ujar Asra Jacobus.

    Jika persoalan prioritas masyarakat sperti ini dan pemerintah tidak menanggapinya seakan akan apatisme dengan keadaan maka apa artinya pemerintah dengan semboyan memperhatikan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat?? (Janis)




Kirim Komentar Anda...!!












© 2010 Surat Kabar Metro Indonesia OnLIne. All Rights Reserved  

This free website was made using Yola.

No HTML skills required. Build your website in minutes.

Go to www.yola.com and sign up today!

Make a free website with Yola