Aksi Brutal Oknum Polres Sangihe
Penanganannya Terkesan Lambat


    Sangihe — Dugaan kasus pemukulan terhadap anggota masyarakat kampung Abdul Hamid Djaelani yang diduga dilakukan oknum polisi dari Polres Sangihe Jopy Hihakaya yang ditugaskan pada polsek Tabukan Utara sebagai Kanit Reskrim penanganannya terkesan lambat.

    Pasalnya kasus dugaan pemukulan atau penganiayaan oknum tersebut terhadap seorang warga masyarakat seperti yang diberikan Metro Indonesia pada edisi 0114, dimana korban telah melaporkan hal ini pada Polres Sangihe pada tanggal 4 september 2010 namun sampai saat berita ini diturunkan proses penanganannya belum juga ada tanda tanda kelanjutannya.

    Korban pemukulan Abdul Hamid Djaelani kepada wartwan Metro Indonesia ketika ditanyakan mengenai persoalan ini mengatakan, bahwa telah berapa kali mendatangi kantor Polres Sangihe untuk menanyakan tentang laporan pemukulan yang dilakukan oleh oknum polisi Jopy Hihakaya terhadap dirinya akan tetapi sampai sekarang proses kelanjutan belum juga jelas karena hasil visum dari dokter belum diserahkan pada ptugas pemeriksa dikantor Polres Sangihe.

    “Saya sudah berapa kali mendatangi kantor Polres Sangihe untuk menanyakan tentang kasus pemukulan terhadap diri saya yang dilakukan oleh Pak Jopy akan tetapi menurut petugas, bahwa untuk kelanjutan pemeriksaan menunggu hasil visum dari tim kesehatan, sementara kasus ini sudah satu bulan lamanya saya laporkan sehingga sampai saat ini bertanya dalam hati apakah para petugas akan meneruskan laporan  ini atau tidak,” ungkap Djaelani dengan kesal.

                      Abdul Hamid Djaelani

   Berdasarkan penjelasan korban pemukulan tersebut maka wartawan Metro Indonesia mendatangi Kantor Polres Sangihe untuk menanyakan kasus ini. Seorang oknum polisi sebagai salah satu anggota yang menangani kasus ini kepada wartawan Metro Indonesia menjelaskan bahwa kasus ini tetap akan dilanjutkan, akan tetapi sekarang masih menunggu hasil visum dari tim medis. Jika hasil visum sudah siserahkan oleh tim medis ke Polres Sangihe maka pemeriksaan kasus ini akan dilanjutkan.

    “Pada prinsipnya kasus ini tetap akan ditindak lanjuti namun sekarang kami lagi menunggu hasil visum dari tim medis sebagai salah satu syarat untuk kelanjutan pemeriksaan kasus pemukulan tersebut,” ujar Oknum polisi tersebut.

    Menyikapi lambatnya penanganan kasus dugaan pemukulan tersebut ketua Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPN-RI) Kabupaten Sangihe Jahja P. Janis sangat menyayangkan karena tindakan seorang petugas kepolisian seperti ini. Ini jelas merusak citra polisi di mata masyarakat sehingga penyelesaian kasus ini segera dilakukan agar supaya kepercayaan masyarakat terhadap institusi yang namanya Kepolisian kembali baik.

    “Sebagai warga Sangihe, saya sangat menyayangkan lambatnya proses penanganan kasus pemukulan ini yang secara logika perbuatan ini jelas dapat merusak citra polisi di mata masyarakat. Untuk itu diharapkan Polres Sangihe segera mengambil sikap untuk penyelesaian kasus ini, janganlah terkesan persoalan ini akan didiamkan, jika hanya karena hasil visum yang membuat mandeknya penyelesaian kasus ini. Sebaiknya pihak Polres Sangihe segera mengambil langkah untuk menghubungi tim yang mengurus visum dari korban pemukulan,” ujarnya. (Janis)



Kirim Komentar Anda..!!












© 2010 Surat Kabar Metro Indonesia OnLIne. All Rights Reserved 

 

This free website was made using Yola.

No HTML skills required. Build your website in minutes.

Go to www.yola.com and sign up today!

Make a free website with Yola