Komentar Pendukung Berbagi Rasa dengan Anak Yatim Piatu dan Kaum Dhu'afa serta Acara Show Artis Dangdut Indonesia

IRA SAFIRA: Perlu Perubahan Pelan tapi Pasti

    Artis-artis pencipta, penyanyi dangdut dan Tokoh Masyarakat pada acara Berbagi Rasa yang digelar Paramida Manajemen dan PT. Bunda Gemilang Creatifindo di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (20/11/2010) memberikan komentar seputar dunia blantika musik dangdut ke depan ini, yang berhasil diwawancara wartawan Metro Indonesia, Ilham A. Yani, yaitu; Ira Safira, Endang Kurnia, Leo Waldy, Caca Handika dan TB. Oyim Munandar, SE, MBA selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat Badan Pembina Potensi Keluarga besar Banten (DPP-BPPKB).

    Menurut Ira Safira, dangdut memang sedang terpuruk saat ini, untuk itulah perlu adanya perubahan, karena masih ada sebagian oknum-oknum dangdut yang sengaja dilempar ke publik, bahwa dangdut itu identik dengan musik pinggiran dan dilecehkan.

    "Perubahan juga harus dibenahi mulai dari yang terkecil, seperti kostum, penampilan dan lain sebagainya. Sehingga ketika show di hadapan pencinta maupun tidak terhadap lagu dangdut, orang tidak berkata negatif. Jadi yang salah kan bukan dangdutnya, namun justru orangnya dan itu hanya sebagian saja. Inilah yang harus kita benahi ke depan," ujar Ira Safira melalui telepon genggamnya.

    Lebih lanjut Ira Safira mengatakan, akibat dari segelintir orang yang justru dari lingkup dangdut itu sendiri dengan sengaja memojokkan irama dangdut, ibaratnya seperti sebuah pepatah Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga.

    "Jadi saya mengimbau, hayo semua insan dangdut dari sisi manapun kita benahi bersama-sama. Jangan lagi ada saling menyalahkan, jor-joran hanya untuk kepentingan pribadi. Kita kembalikan kejayaan dangdut," ujar Ira Safira yang tampil bersama Hetti Sanjaya dan Jacky Zimah dalam hiburan show acara Paramida Manajemen tersebut.


ENDANG KURNIA: Hati Harus Bersatu

    Acara show penyanyi dangdut Indonesia yang digelar Paramida Manajemen dan Bunda Gemilang Creatifindo sangat sukses, karena para pendukung artis dangdut walau tidak keseluruhannya, disamping selalu menyatu, juga membuktikan bahwa dangdut sampai kapanpun tidak akan pernah mati. Demikian diungkapkan Endang Kurnia, artis pendukung acara Berbagi Rasa yang digelar di Kramat Jati, Jakarta Timur.
    "Sebagai pencipta dan penyanyi lagu dangdut, saya begitu berarti dengan acara ini, bahwa penikmat dangdut seperti H. Deny dan Bunda Hj. Nurhayati sangat peduli dengan mengadakan pergelaran ini. Terbukti saya melihat tidak ada sangkut pautnya dengan hal-hal yang lain, benar-benar pergelaran murni dangdut," ujar pelantun lagu 'Duit' itu. Di mana Endang Kurnia pada saat menyanyikan lagu 'Duit', para penonton yang hadir ikut bersama-sama bernyanyi.
    Ketika diminta komentarnya tentang dangdut Indonesia ke depan. Endang Kurnia mengatakan, semua harus bersatu, tidak hanya pada saat acara-acara show saja, tetapi juga hati harus bersatu. "Semua bisa bersatu, terutama dalam acara show dangdut. Tetapi hati kita juga harus menyatu, karena dengan hati ini, dangdut terus berkibar ke seantero Nusantara. Jadi percuma, kalau saat kita berada di dangdut, hati kita justru ke lain hal, yaa... macam-macam lah. Hati bersatu untuk memberikan yang terbaik untuk dangdut," tambah Endang Kurnia.

TB. OYIM MUNANDAR, SE, MBA (Sekjen BPPKB):

Kepedulian Sesama Harus Diperkuat

    Pada malam hiburan dengan pergelaran show artis penyanyi dangdut pada acara Berbagi Rasa yang digelar Paramida Manajemen dan PT Bunda Gemilang Creatifindo, juga hadir dan memberikan dukungan penuh dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat Badan Pembina Potensi Keluarga besar Banten (DPP-BPPKB), TB. Oyim Munandar, SE, MBA. "Ini suatu bukti, bahwa BPPKB mampu memberikan kepedulian terhadap sesama. Dengan pergelaran acara hiburan dari show dangdut ini," ujar Kang Oyim didampingi H. Dudung Sugriwa yang juga pengurus DPP-BPPKB.

    Kang Oyim juga sangat berterima kasih kepada semua yang telah memberikan dukungan atas terselenggaranya acara ini, terutama kepada H. Deny A.S. Permana SH selaku Dewan Pembina BPPKB DKI Jakarta dan DR. Hj. Nurhayati Annisa Permana sebagai pimpinan Paramida Manajemen. "Saya mohon ma'af tidak dapat hadir dalam acara pagi harinya yang digelar Ayah dan Bunda ini, namun saya mendapat informasi, bahwa acara berbagi rasa dengan memberikan daging qurban serta santunan uang kepada anak yatim-piatu dan kaum dhu'afa ternyata sukses," papar Kang Oyim.

    Lebih lanjut Sekjen DPP-BPPKB itu mengatakan, bahwa kepedulian sesama ini harus benar-benar diperkuat, tidak di lingkungan keluarga Banten, tetapi juga dengan keluarga-keluarga lainnya. "Acara berbagi rasa ini memang sudah merupakan agenda Ayah dan Bunda, kita patut bangga dan harus didukung penuh. Jangan hanya adanya dari event-event tertentu saja, dengan demikian persatuan di antara sesama akan kuat dan harus diperkuat," tambah Kang Oyim yang juga menggemari lagu-lagu irama dangdut ini.


 LEO WALDY: Perlu Dukungan dari Industri Dangdut

    Untuk terus bersinarnya lagu irama melayu Indonesia, industri dangdut juga harus benar-benar ikut serta memberikan yang terbaik bagi blantika musik dangdut Indonesia. Hal ini diungkapkan Leo Waldy, salah seorang pencipta lagu-lagu dangdut yang ikut menyemarakkan acara Berbagi Rasa yang digelar Paramida Manajemen dan Bunda Records itu.

    "Tanpa adanya bantuan dan dukungan penuh dari industri dangdut, rasa-rasanya dangdut tidak akan bisa berkibar dengan sukses. Karena kunci kesuksesan lagu dangdut, baik itu untuk pencipta, penyanyi, aranger, hanya ada pada industrinya, salah satu yang berat adalah di bidang promosinya," ujar pencipta dan pelantun lagu "Tak Sebening Embun" itu.

    Selama beberapa tahun ini, lagu-lagu dangdut memang hanya sebatas terdengar di beberapa radio dan televisi. Jadi untuk kembali bersinar lagu-lagu dangdut, bidang promosi, termasuk iklan harus ada pada bagian itu. "Saya merasa bangga dengan adanya acara show yang digelar Ayah dan Bunda ini, namun harus juga didukung pariwara-sponsor, dengan demikian dangdut Indonesia sukses," ujar Leo Waldy yang sukses melalui lagu 'Seandainya Aku Bertemu Tuhan' itu.


 CACA HANDIKA: Dangdut itu Ibarat Musim Buah

    Musim buah itu memang sangat ditunggu-tunggu, begitu dengan irama musik dan lagu dangdut, namun harus diyakini dengan sepenuh hati kalau pada saatnya musim itu datang, harus terus ranum dan dapat dijadikan sebuah musim yang tidak pernah pudar. "Kita harus bersabar dengan dunia blantika musik dangdut ini, ibaratnya musim buah. Tetapi jangan karena hanya dari musimnya saja bersinar, tetapi perlu juga dipertahankan di segala aspek yang berhubungan dengan dangdut," ungkap Caca Handika yang ikut menghibur pengunjung di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur dalam acara Berbagi Rasa yang digelar Bunda Record dan Paramida Manajemen pimpinan DR. Hj. Nurhayati Permana.

    Lebih lanjut pencipta dan pelantun lagu "Angka Satu" itu mengatakan, blantika dangdut Indonesia tidak akan pernah punah sampai kapanpun, dan itu terbukti, bahwa dengan terus menggemanya lagu-lagu dangdut di seluruh penjuru Tanah Air. "Jangan disalah-artikan dengan ibarat musim buah tadi, jadi di kala lagu dangdut kembali bersinar, kita harus mempertahankannya dengan cara-cara seperti yang sekarang ini digelar. Begitu juga kita harus mendukung kepada semua pihak tanpa henti yang akan menyelenggarakan show dangdut," ujar Caca Handika.

    Dikatakannya, saat musim buah juga harus dilihat dari perjalanannya sampai bisa laris manis. "Sementara dangdut sudah dikenal, jadi tinggal bagaimana caranya agar dangdut bisa laris manis diterima masyarakat. Rasa-rasanya kalau semua itu bisa terpenuhi dengan kita semua yang ada di lingkup dangdut terus memberikan yang terbaik, Allah sangat sayang kepada orang yang peduli dari satu kaumnya," tambah Caca Handika.


Grup Netral pimpinan H. Ukat S, dibawah naungan Paramida Manajemen yang mengiringi semua artis penyanyi dangdut pada acara Berbagi Rasa dan show hiburan di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur (20/11/2010).

FOTO-FOTO (Endang Kurnia, Oyim Munandar, Grup Netarl) dan wawancara oleh Ilham A. Yani. Foto Leo Waldy dan Caca Handika dari Repro Ist.

Kirim Komentar Anda:

This free website was made using Yola.

No HTML skills required. Build your website in minutes.

Go to www.yola.com and sign up today!

Make a free website with Yola