LSM Anti Korupsi tetapi Sepak Terjangnya Memeras |
Kasie Penhum Kejati Sulut.
Manado, Sulut — Belum lama ini salah seorang PPK Pengelola Proyek Jalan didatangi oleh beberapa oknum yang mengaku dari salah satu LSM Anti Korupsi Sulut,modus operandinya menekan dengan mencari-cari kesalahan Pengerjaan Proyek tersebut. Oknum tersebut meminta uang dengan jumlah Rp. 10 juta hingga Rp. 25 juta. Nara sumber yang disimpan Tim Investigasi Pemantau Penerima Penyelenggara Keuangan Negara (TIP3KN Sulut) langsung mengkoordinasikan kepada Kejaksaan Tinggi sebagai Institusi Hukum.
Di mana beberapa oknum yang mengaku salah satu LSM Anti Korupsi masuk keluar ruangan Kasatker dan PPK dengan tujuan tersebut diatas padahal LSM Anti Korupsi yang dibawa-bawa diduga illegal karena sudah tidak terdaftar lagi di Kesbangpol Sulut. Kejadian berawal ketika oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab datang kepada salah satu PPK tersebut diatas dengan mengatasnamakan aktifis LSM Anti Korupsi yang sudah cukup dikenal oleh sebagian besar Pejabat Sulut, mereka katakan bahwa Proyek yang dikelola PPK tersebut merugikan keuangan Negara karena telah terjadi penyimpangan.
Maka agar persoalan penyimpangan tersebut tidak akan diusut, PPK harus menyediakan uang sebesar Rp. 10 juta hingga Rp. 25 juta, diduga karena merasa ada sesuatu maka PPK yang bersangkutan menyetujui karena kebetulan waktu itu bertepatan pencairan dana akhir tahun anggaran. Setelah terjadi kesepakatan maka PPK bersama oknum-oknum yang mengaku aktifis LSM tersebut diatas bertemu di salah satu kafe yang kemudian terjadi transaksi. Ketika hal ini dikonfirmasi Kasie PenHum Kejaksaan Tinggi.
“Hal ini bisa dilaporkan atau dijadikan berita public di media massa untuk dibuat kliping pers yang kemudian bisa ditindaklanjuti sesuai mekanisme hukum yang berlaku untuk ditelusuri”, jelas Steven. (Jean)
© 2010 Surat Kabar Metro Indonesia OnLIne. All Rights Reserved
