Wagub Kaltim H. Farid Wadjdy Berpesan: Hijaukan Kota dengan Satu Miliar Pohon

Wagub Kaltim H. Farid Wadjdy saat di wawancara Metro Indonesia di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

     SAMARINDA- Wakil Gubernur (Wagub) H Farid Wadjdy menilai masyarakat Rimbawan telah memberikan respon positif untuk mewujudkan pencapaian penanaman 1 miliar pohon di Indonesia, terutama di Kaltim. 


     Apalagi, pencapaian tersebut juga direspon baik Pemprov Kaltim dengan program yang kini dicanangkan Pemprov Kaltim kepada seluruh masyarakat di daerah untuk mewujudkan Kaltim Green (Kaltim Hijau) dengan sasaran one man five trees (satu orang lima pohon). “Program tersebut merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dalam upaya mendukung dan menyukseskan pencapaian target penanaman 1 miliar pohon di Indonesia,” ujar Farid Wadjdy usai memperingati Hari Bhakti Rimbawan 2012 ke-29 di Halaman Kantor Gubernur, Jumat (16/3). Farid mengatakan, untuk mewujudkan program tersebut, tentu juga dapat dilihat dengan program-program lainnya yang diharapkan menjadi perhatian serius, antara lain program Hutan Tanaman Industri (HTI), Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Kebun Bibit Rakyat (KBR) dan Hutan Kemasyarakatan (Hkm).

     “Saya pikir, program ini yang perlu diberikan perhatian khusus di Kaltim, karena program tersebut di Pulau Jawa mampu memberikan kontribusi 60 persen dalam mendukung pengadaan bahan baku bagi industri perkayuan,” jelasnya. Adanya program tersebut, maka Kaltim diharapkan dapat memanfaatkan, sehingga diharapkan industri-industri perkayuan pada umumnya di daerah yang memerlukan bahan baku bisa disediakan melalui program tersebut.

     Sementara itu, Kadis Kehutanan H Chairil Anwar berharap dengan Hari Bhakti Rimbawan yang mengangkat tema. “Tingkatkan Jiwa Karsa Rimbawan untuk Menyukseskan Gerakan Penanaman Pohon di Indonesia” serta “Dengan Peringatan Hari Bhakti Rimbawan ke-29 Kita Sukseskan Program One Man Five Trees Menuju Kaltim Hijau” dapat terus dilakukan. “Karena itu, kami berharap masyarakat turut serta dalam mendukung program Kaltim Green ini. Bahkan, kami juga mengajak masyarakat agar melegalkan penggunaan kawasan hutan yang selama ini digunakan masyarakat pada hutan yang bukan legal untuk digunakan bagi kebutuhan kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

     Agar melegalkan aktivitas masyarakat tersebut atas kawasan yang tidak legal, maka akan dilegalkan dengan hutan tanaman rakyat (HTR) yang lokasinya di luar Hutan Lindung. “Pengembangan HTR ini ada pembiayaannya yang telah dianggarkan dari Kementerian Kehutanan,” jelasnya. HTR ini diharapkan dapat dikembangkan dan dimaksimalkan masyarakat yang aktivitasnya banyak memanfaatkan hasil hutan, karena kurangnya tanaman hutan alam di daerah. “Makanya kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan moment yang telah diberikan Kementerian Kehutanan ini, antara lain HTR, Kebun Bibit Rakyat (KBR), Hutan Kemasyarakatan (Hkm). Nah, semua program tersebut didukung dana melalui Kementerian Kehutanan,” katanya.

     Program yang kini sudah berjalan dan dimanfaatkan masyarakat di Kaltim, Chairil menyebut, baru KBR yang dimulai sejak 2011 dengan jumlah 290 unit KBR. “Semua itu anggarannya dialokasikan dari Kementerian Kehutanan. Hanya saja, setelah dievaluasi dan diverifikasi ternyata Cuma 85 unit saja yang disetujui. Sedangkan untuk HTR, pada 2012 di Kabupaten Bulungan juga sudah mengusulkan dan tahun 2011 Balikpapan yang sudah melaksanakannya,” jelas Chairil. (Z.AR)



















© 2010 Surat Kabar Metro Indonesia OnLIne. All Rights Reserved

 

This free website was made using Yola.

No HTML skills required. Build your website in minutes.

Go to www.yola.com and sign up today!

Make a free website with Yola