Ada Pungutan Liar di Paket C
KAPUAS, KALTENG — Masalah pendidikan menjadi buah bibir dan momok menakutkan bagi orangtua/wali murid. Betapa tidak, pungutan liar (Pungli) selalu menghantui yang pada akhirnya tidak sedikit siswa putus sekolah.
Hal itu tampak terjadi di sekolah pendidikan Paket C yang dilaksanakan PKBM Kecamatan Murung, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Setiap siswa harus membayar Rp 350.000,- (Tiga ratus lima puluh ribu rupiah) per siswa untuk mengikuti ujian paket tersebut.
Sebanyak 97 siswa dan siswi yang mengikuti paket tersebut, lebih dari separuhnya mengeluh dan resah dengan adanya Pungli tersebut. Bisa dibayangkan berapa jumlah total dari 97 orang dikalikan Rp 350.000,- itu.
Tim investigasi Metro Indonesia berhasil mendapatkan info, bahwa yang melakukan pungli tersebut adalah “ER”, salah seorang oknum koordinator pendidikan Paket C Kecamatan Murung Kapuas. Namun oknum seringkali menghindar dan jarang di tempat ketika Metro Indonesia untuk mengkonfirmasi adanya dugaan pungli.
Kasi Diknas dan Jender Gandi ketika dimintai keterangannya adanya dugaan kasus pungli tersebut mengungkapkan, sepanjang memenuhi persyaratan yang ditentukan tidak ada di dalam petunjuknya, namun apabila terjadi pungli menjadi tanggung jawab masing-masing.
Sedang menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Kapuas Fredrik Timbung SH, bahwa tidak pernah memerintahkan adanya pungutan kepada siswa dan siswi Paket C. “Saya tidak pernah menyuruh kepada mereka untuk memungut bayaran kepada murid Paket C yang akan mengikuti ujian tersebut,” ujar Fredrik kepada wartawan Metro Indonesia baru-baru ini.
Sedang Drs. Grendy Toendan selaku Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas mengungkapkan, bahwa pihak baru mengetahui adanya Pungli di Paket C tersebut.(Gaya W.H.R.)
Kirim Komentar Anda..!!
© 2010 Surat Kabar Metro Indonesia OnLIne. All Rights Reserved
